Masa depan setiap orang tidak ada yang gelap, entah bagaimana menjadi terang. Entah bagaimana berubah, tergantung orang yang menjalankan untuk berubah. Tuhan melihat apa yang kita lakukan, tak pernah menutup mata akan usaha hambanya. Pertebal rasa syukur, rasa syukur, rasa syukur. Tuhan menguji manusia dari rasa sabar. Tak ada kaa untuk berhenti bersabar, ini bukan perilaku yang sia sia. Sabar bukan perilaku yang sia sia
Jumat, 10 Maret 2017
Senin, 26 Mei 2014
Rabu, 30 April 2014
Selasa, 13 Agustus 2013
Tone In Heaven
Tone In Heaven
Ah… dimana aku ?
Aku terhenyut
melihat keadaan disekitarku. Aku mendengar suara air terjun yang aku tak tahu
dimana letaknya. Tempat ini begitu indah, kini aku sedang berdiri disuatu
tempat, dimana tempat ini dikelilingi oleh bunga yang sangat indah dan
bermacam-macam. Pohon-pohon tinggi nan hijau pun bertebaran disekelilingku. Aku
melihat bunga mawar bertebaran. Melihat mawar ini mengingatkan ku pada suatu
hal… Cassiopeia. Itu yang hanya aku fikirkan. Bunga mawar itu bertebaran sangat
luas, sama persis ketika Cassiopeia berada dihadapan ku saat aku berada diatas
panggung. Lalu aku tundukkan kepalaku . “hem.. rumput yang indah.” Kemudian aku
terlentang diatas nya. Subhanallah. Sungguh atas karunia-Mu aku ada didunia
ini. Suara air terjun itu pun semakin deras, membuat ku penasaran. Akupun
melangkah mencari sumber suara air terjun itu. Akhirnya aku menemukan letak air
terjun itu. Airnya sangat jernih dan bersih. “apakah ini surga ?”. aku
terus menikmati pemandangan air terjun itu. Lalu aku melihat sesuatu yang aku
sangat ingat kejadian itu… air terjun itu seperti merekam kegiatan ku bersama
para… member dong bang shin ki, ya! Saat itu kami berada di Saipan .
Kami sedang berada di pinggir pantai, saat itu kami sedang membuat video
“Picture Of You’ lagu yang ditulis oleh Junsu. “ah… aku merindukan momen
itu.” “bisakah kami kembali seperti dulu, bermain bersama, tertawa, suka duka
kami berbagi bersama, akankah semuanya bisa kembali seperti awal ? “.
“beddo suwatte kimi ni koto
wo kangaeteita
aenakute mo ii aitai kono kimochi dake de ii kara
aenakute mo ii aitai kono kimochi dake de ii kara
“ahh…sepertinya ada yang bernyanyi ? bukankah itu suara ???” Aku sangat hafal suara itu. Itu suara
changmin. Lalu aku membalikkan badan. “Jaejoong hyung, wasurenaide… I miss
you… aitakute mo.” Changmin menatap
ku sesaat, ia tersenyum, aku melangkah mendekatinya, aku ingin memeluknya, aku
merindukannya… namun,,, tubuhnya menjauh semakin aku mendekat, tubuhnya semakin
menjauhi aku. Dan… ia menghilang. “mungkin ini halusinasiku saja.” Kemudian aku menyusuri tempat
ini, melihat ada sebuah ayunan diujung sana .
Aku berjalan lurus menyusuri jalan setapak ini, “mungkin lebih indah bila
aku berada disini bersama Yunho, Yoochu Junsu dan Changmin kita akan bermain
sepuasnya.”
***
Fukai fukai mune no kizu wo
Hitotsu hitotsu se owanaide
Dare mo kimi wo semeyashinai kimi wa kimi de ireba ii sa
Hitotsu hitotsu se owanaide
Dare mo kimi wo semeyashinai kimi wa kimi de ireba ii sa
Saat
ini aku sedang berada diatas ayunan, aku menikmati kesendirian ku. Aku
merasakan seseorang berjalan dibelakangku. Aku merasa curiga. Aku pun
membalikkan badan ku. Disaat itu sungguh mata ku terbelalak, dan bahagia, kedua
ibuku ada disini, aku tidak lagi merasa kesepian. “Ibu ada disini juga ?”
tanyaku pada kedua ibuku. Keduanya tersenyum. “Ya. Kami ingin menemani mu,
tapi kami ingin menjemput seseorang, bisa kau tunggu disini?”. “tentu.” lalu
kedua pergi menjauh, aku menunggu mereka disini sampai mereka datang.
“Yunho hyung, tangkap bolanya, jangan melamun.”
“ah ! baik .”
Aku
mencari sumber suara itu. Itu suara Junsu dan Yunho. Suara itu terdengar jelas
ditelinga ku. “Yoochun hyung, kita tidak boleh kalah dengan mereka.” “baik.
Semangat changmin.” Dan itu Yoochun dan Changmin. Mereka semua ada disini ?
ah. Sungguh sesuatu yang tidak bisa aku duga. Aku mencari-cari dimana mereka
bermain bola. Ah mengapa mereka tidak mengajakku. Dan… sejak kapan Yoochun dan
Junsu bertemu dengan Changmin dan Yunho ? mengapa mereka menyembunyikan semua
ini. Apakah mereka diam-diam bertemu dengan Yunho dan Changmin ?.
I'll be
there for you everyday
“Jaejoong…” aku mendengar seseorang memanggil namaku.
Yunho. Ya! Itu suara Yunho. Sang Leader. Betapa senangnya hatiku. Aku menoleh
kearah nya. Dan sekarang Yunho ada
dihadapan ku. “Jaejoong…wasurenaide.” Lalu ia pun menghilang sama
seperti changmin, menjauh tanpa memberi kesempatan pada ku untuk menjawab
ucapan mereka. Yunho-Changmin tidak pernah ada dibenakku untuk melupakan
kalian, aku juga merindukan kalian, kalian selalu datang dimimpiku, Junsu dan
Yoochun pun sama seperti ku. Kalian datang dalam mimpi kami. “Yunho-Changmin
ku mohon kembalilah, biarkan aku melihat kalian sekali lagi, biarkan aku
memeluk kalian lagi, biarkan aku menangis dipundak kalian, kumohon AKU SANGAT MERINDUKAN KALIAN.”
“Changmin!.” Panggil Junsu.
”Junsu hyung. Yoochun hyung,!!.” Jawab Changmin.
“waah!! Yunho hyung!!.”
Panggil Yoochun
Aku melihat mereka dari kejauhan… sangat jauh. Mereka
berlari saling mendekati. Suara mereka
sangat jelas terdengar ditelingaku. Mereka berpelukan seperti halnya yang biasa
kami lakukan, “mengapa mereka melakukannya tanpa aku ?” aku bisa melihat kebahagiaan yang terpancar dari raut wajah
mereka, mereka semua melepas rindu-haru mereka.
And I am going to
the right way for you
jeogi jeo haneul kkeutkkaji dallil geoya
jeogi jeo haneul kkeutkkaji dallil geoya
Mereka berputar-putar sambil
berpelukan…
“Jaejoong…” panggil ibu Han
“ah… ibu,” perasaan ku campur aduk
melihat kedatangan kedua ibu ku.
“sudah lama ya menunggu…?” tanya ibu
kim.
“hemm.. begitulah,”
“hemh..” ibu kim melihat ibu han.
“mungkin perasaannya kini campur
aduk,” ucap ibu kim menatap ibu Han
“bagaimana ibu bisa tahu ?”
“karena kami adalah ibu mu.” Ujar
ibu Han.
“Jaejoong, jangan pernah kau
menyerah, tetaplah bekerja keras, gapailah mereka.” Ibu Han melihat kearah
Yunho,Toochun,Junsu dan Changmin.
“aku tidak bisa.”
“jangan menyerah, kami selalu berdoa
untuk mu. Jangan pernah merasa puas, ini semua belum apa-apa. Teruslah berjuang!
raih mereka!.” Aku memeluk kedua ibu ku. “gomawo eomma… saranghaeyo.” Ku pejamkan kedua
mataku, aku rasakan kehangatan seorang ibu.
***
Waiting for rising
sun
“hoooaammmm…”
“ahh.. dimana ibu ? ibu ?...” aku terus memanggil dan mencari mereka. Tidak ada. Kosong.
Yunho, Junsu Changmin dan Yoochun pun tidak ada. Aku sendirian. Lalu aku ingin
mencuci muka, agar terlihat segar, aku berjalan menuju tempat air terjun tadi.
Dan kau tahu ? air terjun itu tidak ada. Hanya ada taman dengan danau ditengah
nya. Dan aku pun mendekati danau itu. Airnya hijau pekat, bersih tidak
berlumut. Dan aku pun mencuci muka ku dengan air itu. Aku merasakan lagi
seseorang berjalan dibelakang ku. Sekelompok orang datang kepadaku. Mereka
semua datang menatap dingin padaku. Tidak ada senyuman yang terlihat dibibir
mereka. Aku bahagia mereka datang kepada ku. Aku langsung berlari memeluk
mereka. Tidak bisa. Mereka menjauh, sangaat jauh. Aku dekati lagi… mereka pun menjauh..
terus aku lakukan hal yang sama. Namun tetap saja mereka menjauh. “hey ada
apa dengan kalian.” Tanya ku. Hampa. Tidak ada jawaban. Mereka itu adalah Yunho, Yoochun, Junsu,
Changmin Yoohwan, kedua ibuku, kakak-kakaku, adikku dan sebagian Cassiopeia.
Yunho ada dipaling depan. “ah…kalian semua disini.” Sejenak aku
mengedipkan mata, mereka semua menghilang. Tubuhku lemas tak berdaya. “Mengapa
kalian semua seperti ini. Apa salah ku.Maafkan jika aku memiliki kesalahan pada
kalian. Jangan seperti ini. “
“’ku mohon dengarkan aku…”
kaze ni natte sotto tsutsumitai
kimi ga iru sekai ni sugutonde yukitai
aitakutemo aitakutemo
matterukara tada wasurenaide
kimi ga iru sekai ni sugutonde yukitai
aitakutemo aitakutemo
matterukara tada wasurenaide
menghilang
… mereka kembali hilang. “ sudah kuduga…” lalu aku berjalan mendekat kearah
danau. sungguh aku ingin teriak. Aku
sungguh ingin menguarkan seluruh isi hatiku.“HEY! MENGAPA KALIAN SEPERTI INI…
KALIAN TAHU ? INI HANYA MENYAKITKAN HATI KU!!! INI HANYA AKAN TERUS MEMBUAT KU
GILA ! JIKA KALIAN INGIN PERGI,
PERGILAH! AKU MASIH BISA MENGHIDUPI DIRI KU. TANPA KALIAN AKU MASIH BISA HIDUP!
AKU AKAN MENCARI KEHIDUPAN LAIN, AKU AKAN MEMPERBARUI SEGALANYA !”.
Suasana
sepi. Tidak ada yang menjawab seorang pun. …
“Jaejoong…” aku tahu itu… itu suara Yunho.
“Jaejoong, kumohon, jangan membalikkan badanmu, jika kau memaksakannya, kami
tidak akan pernah kembali, aku akan pergi. Cukup dengarkan aku.” Aku
hanya bisa menurut. “Jaejoong-ah… aku dan Changmin juga merindukan mu, aku
akan mengatakan ini kepada mu, Junsu dan Yoochun, itupun jika kami memang bisa
mengatakannya. Aku juga merindukan masa-masa saat kita bersama, tertawa…
menangis, bercanda satu sama lain, mengganggu Junsu, menari, menonton tv
bersama, apapun.